Apa makna dari kebangkitan nasional yang katanya telah kita lalui selama 100 tahun ini?
Benarkah kita sudah benar-benar bangkit?
Tapi kenapa masalah tidak henti-hentinya menguji negeri yang kita Cintai ini?
Jika kita barbica tentang kebangkitan nasional pastinya tidak terlepas dari sebuah organisasi yang bernama Boedi Oetomo. Di bawah ini saya akan sedikit menceritakan bagaimana kebangkitan nasional itu bisa terjadi dan masalah yang sedang di hadapi bangsa yang kita Cintai ini.
Kebangkitan nasional di awali dengan berdirinya Boedi oetomo pada tahun 20 mei 1908, yang di pelopori oleh dr. Wahidin Soedirohoesodo yang mula-mula berjuang melalui surat kabar Retnodhumilah, menyerukan pada golongan priyayi Bumiputera untuk membentuk dana pendidikan. Namun usaha tersebut belum membuahkan hasil, sehingga dr. Wahidin Soedirohoesodo harus terjung ke lapangan dengan berceramah langsung.
Berdirinya Boedi Oetomo
Dengan R. Soetomo sebagai motor, timbul niat di kalangan pelajar STOVIA di Jakarta untuk mendirikan perhimpunan di kalangan para pelajar guna menambah pesatnya usaha mengejar ketertinggalan bangsa.
pertama yang dilakukan Soetomo dan beberapa temannya ialah mengirimkan surat-surat untuk mencari hubungan dengan murid-murid di kota-kota lain di luar Jakarta, misalnya: Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Magelang.
Pada hari Sabtu tanggal 20 Mei 1908 pukul 9 pagi, Soetomo dan kawan-kawannya: M. Soeradji, M. Muhammad saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, dan R. Angka berkumpul dalam ruang kuliah anatomi. Setelah segala sesuatunya dibicarakan masak-masak, mereka sepakat memilih “Boedi Oetomo” menjadi nama perkumpulan yang baru saja mereka resmikan berdirinya.
kata KEBANGKITAN NASIONAL tersebut cuma sekedar formalitas bagi kita agar kita diakui sudah merdeka dari penjajahan secara riil (penjajahan dari perang secara fisik) tapi kita masih di jajah dalam perekonomian, kita tahu bahwa bangsa kita sangat kaya raya dan subur baik di darat maupun dilaut. Tapi hingga hari ini kita tidak bisa menikmatinya secara maksimal, kita hanya bisa menikmati 2o% dari hasil bumi kita sendiri dan lebihnya di nikmati dan exploitasi oleh asing. Ataukah kata kebangkitan nasional hanyalah kata untuk memperingati hari nasional yang jatuh tiap pada tanggal 20 mei, tapi kita tidak tahu makna dari kebangkitan tersebut.
kalau kita mau jujur, dan mau mengingat kembali apa yang telah kita berikan untuk bangsa ini saya kira nonsense atau omong kosong atau tidak ada sama sekali jerih payah atau usaha kita untuk menyumbangkan sesuatu untuk negeri kita yang semakin rapuh ini, tidak pernah kita sekalipun kita membuat bangga bangsa ini dengan sesuatu yang bersifat wah dan mencengangkan dunia dengan hal-hal yang positif.
kita hanya mampu merusak tatanan yang telah diperjuangkan dan di cita-citakan oleh para pejuang kemerdekaan kita, sebagaimana amanah UUD 1945 dan Pancasila. pernahkan kita dengan tulus ikhlas mengikuti upacara bendera yang setiap senin atau pada tanggal 17 kita laksanakan, dalam diri kita kadang merasa gengsi untuk mengikutinya dengan tertib dan ikhlas, ohhhh begitukan yang disebut dengan jiwa nasionalisme?
Lihat kembali kemasa sekarang, apakah kita benar-benar sudah hidup dalam era modern, atau modern itu sendiri cuma background bagi dunia ini, tapi jiwa dan pemikiran kita masih primitif dan masih jauh dari hal yang bersifat modern yang notabene selalu mengandalkan pemikiran yang jernih dan hati yang dewasa dalam menyelesaikan setiap masalah.
Kemiskinan masih sangat banyak begitu pula dengan para koruptor yang tiap hari semakin merajalela, di setiap segmen di negeri ini. Masih ingat di benak kita kasus bayus, yang dengan mudah melahap uang pajak. Padahal pajak adalah amanah rakyat yang harus di gunakan untuk kesejahtrakan umum. Namun dia dengan mudah menyup pengadilan, sipir, dan keluar masuk penjara.
Menurut data ICW 2010, sejak tahun 2004, sejumlah kasus korupsi terus meluas di indonesia. Dari DPR, gubernur, kepala daerah, kepolisian hingga pengadilan menunjukan angka yang cukup serius, baik dari jumlah maupun tingkat kerugian negara. Ada belasan gubernur yang menjadi tersangka kasus korupsi, 16 wali kota menjadai tersangka, bahkan ICW mencatat korupsi yang dilakukan anggota DPRD, sepanjang 2004, terdapat 1.432 anggota dewan yang menjadi tersangka kasus korupsi. Sungguh sangat memperihatinkan padahal pengangguran dan kemiskinan tiap hari selalu bertambah.
Padahal bangsa ini dipercayakan segera menjadi kekuatan ekonomi nomor 15 dunia segera menyalip belanda. Singapura yang kaya itu pun kalah karena Cuma negara kecil. Tapi disisi lain korupsi makin kuat mengakar di negeri ini. Kita masih suka korupsi dan hormat pada pejabat yang suka memberi uang. Belum lagi kasus-ksus lainya: seperti kasus century hingga detik ini tidak ada penyelesaiannya, bahkan beritanya bagaikan ditelan bumi.
Tragedi menyedihkan “bom buku” di hutan kayu, Jakarta, masih terjadi baik di Jakarta maupun di luar jakarta, hingga kini kita belum tahu siapa sebenarnya dalang di balik semuanya. Semu kenyataan itu membuat kita bingung. Sebenarnya baik atau burukkah keadaan indonesia saat ini? Tergantung pada siapa yang menjelaskannya: menurut yang di lingkaran kekuasaan, indonesia “sangat baik”, ekonomi indonesia sangat maju dan banyak lembaga asing memuji.
Bagi yang beroposisi, keadaan indoneasia sekarang buruk, korupsi dan politik uang terus terjadi. Kemiskinan di akar rumput puna serius. Soal pujian asing pun di pandang tak perlu dijadikan pegangan. Bahkan mereka mengatak bahwa tragedi “bom buku” adalah salah satu cara pemerintah untuk mengalihkan kasus-kasus besar yang sedang terjadi. Banyak yang baik di negeri ini. Namun yang buruk pun masih sangat banyak. Itu semua harus segera diatasi. Indonesia kedepan harus lebih baik dari sekarang.
Bagi rekan mahasiswa semua, ayo gunakan hati dan pikiran kalian dalam menyikapi masalah negara, kita adalah para pemuda yang dijadikan tiang penyangga bagi negara kita, jangan kita rapuh karena hembusan angin dan terpaan badai politik yang terus menerjang dan mengadu domba kita, mereka hanya menggunakan kita sebagai alat untuk memenuhi nafsu keinginan dan keserakahan meraka.
Bangkitlah para mahasiswa, mari bangkit, jangan malu tunjukkan bahwa kalian berjiwa nasionalisme, kita hidup di Indonesia, kenapa kita harus malu mengakui kalau indonesia adalah ibu pertiwi kita, ingatlah indonesia pernah ditakuti di dunia, karena apa? karena indonesia adalah negara yang besar dan rasa persatuan yang kuat pada masyarakatnya yang tidak bisa digoyahkan.
Kita adalah Pengganti bagi orang-orang yang di pemerintahan saat ini bukan penerus MEREKA. Kita adalah pembangun negeri ini BUKAN Penghancur, Pemecah bela persatuan BANGSA.
DALAM SEKALI HIDUPMU, BUATLAH SESUATU YANG MEMBANGGAKAN BAGI BANGSAMU!
INDONESIA NEGERIKU
MERAH PUTIH BENDERAKU
BAHASA INDONESIA BAHASA PERSATUANKU
(sebagian ide diambil dari internet dan koran republika)